10 Langkah Cerdas Mencegah Kebangkrutan dalam Bisnis

mencegah kebangkrutan
Langkah Cerdas Mencegah Kebangkrutan dalam Bisnis
sumber gambar: unsplash.com

Menjalankan bisnis apapun itu memang tidak semudah yang dikira. Kesuksesan juga tidak langsung datang seketika. Banyak hal yang akan menghambat jalan menuju kesuksesan sebagai cobaan dalam berbisnis. Ketika salah dalam mengambil keputusan, Anda bisa jatuh bangkrut. Namun hal tersebut seharusnya tidak membuat Anda merasa terlalu khawatir, hal tersebut merupakan hal yang normal.

Bahkan pengusaha sukses sekelas Amancio Ortega (pendiri ZARA) atau Jack Ma (pendiri Alibaba) pernah mengalami kegagalan sebelum akhirnya meraih gelimang kesuksesan. Tetapi kegagalan lantas tidak mematahkan semangat dan keyakinan mereka. Mereka segera bangun dari keterpurukan untuk membangun bisnis mereka kembali.

Kisah di atas bisa Anda jadikan inspirasi ketika mulai membangun sebuah bisnis. Sekaligus tidak melupakan hal mendetail dalam beberapa aspek seperti aspek pemasaran, produksi, SDM, dan yang tak kalah pentingnya yakni keuangan.

Nah, berikut ini adalah 10 langkah cerdas dalam mencegah kebangkrutan ketika dalam berbisnis:

1. Perbanyak Membaca

Membaca merupakan langkah awal yang wajib Anda lakukan ketika akan memulai berbisnis. Anda bisa mencoba membaca buku biografi atau kisah sukses para pengusaha sukses, seperti buku dari Chairul Tanjung, Bob Sadino, dan sebagainya. Pelajari dengan seksama apa saja pengalaman atau kesalahan dari tokoh-tokoh tersebut yang patut Anda hindari dikemudian hari. Sehingga Anda bisa mencegah kesalahan tersebut terjadi pada bisnis Anda.

Baca Juga: 6 Faktor yang Bisa Membuat Perusahaan Anda Kolaps

2. Merancang Rencana Bisnis dengan Baik

Langkah kedua yakni dengan membuat rencana bisnis Anda dengan sebaik-baiknya, yang berarti rencana bisnis tersebut tidak asal-asalan Anda buat namun dilakukan dengan riset terlebih dahulu, dan menjalankannya sepenuh hati dan penuh komitmen. Ketika melakukan riset dalam rencana bisnis, pahami dengan seksama semua aspek yang meliputi bahan baku produk, analisa SWOT bisnis, hingga aspek konsumen.

Riset bisnis tersebut setidaknya berisi beberapa aspek penting seperti rencana pemasaran, keuangan, tenaga kerja, produksi dan beberapa hal lainnya yang bisa Anda sesuaikan sesuai kebutuhan konsumen dan tujuan bisnis Anda.

3. Menetapkan Visi dan Misi Perusahaan 

Visi adalah gambaran kedepan perusahaan Anda dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan misi adalah nilai-nilai yang dianut dan diterapkan perusahaan dalam mencapai visi perusahaan. Visi misi diibaratkan layaknya tubuh manusia. Anda tidak akan bergerak maju tanpa cita-cita dan mengetahui betul cara apa yang harus gunakan untuk mewujudkan cita-cita Anda.

Jika visi misi dan perusahaan sudah jelas maka Anda tinggal menjalankan bisnis dengan berpacuan pada visi dan misi perusahaan tersebut. Jangan lupa juga untuk tetap berkomitmen dalam menjalankannya.

4. Tetap Fokus

Dalam menjalankan sebuah bisnis, sudah selayaknya Anda harus fokus sesuai tujuan. Jangan sampai konsentrasi Anda terbelah karena urusan lain yang sekiranya jauh tidak berhubungan dengan bisnis. Banyak pelaku bisnis yang gagal karena tidak fokus. Tidak fokus disini seperti melakukan bisnis lain padahal diwaktu bersamaan bisnis awal yang tadi masih belum stabil dan berkembang. Hal ini dapat mempengaruhi bisnis Anda. Pada akhirnya jika Anda bisa menjaga fokus berbisnis, maka Anda sudah berhasil mencegah ancaman kebangkrutan dalam berbisnis.

Baca Juga: 10 Tanda Bisnis yang Bersih dan Sehat

5. Lakukan Evaluasi 

evaluasi bisnis
sumber gambar: pexels.com

Langkah selanjutnya dalam mencegah kebangkrutan yakni dengan melakukan evaluasi terhadap segala aspek yang belum menunjukkan peningkatan atau belum berjalan sesuai dengan target. Dengan melakukan evaluasi tersebut, secara langsung Anda akan tahu permasalahan yang ada dilapangan. Dalam evaluasi ini juga menuntut Anda untuk tidak melakukan kesalahan dalam mengambil solusi terbaik untuk perusahaan.

Karena jika sampai salah mengambil keputusan, masa depan perusahaan Anda juga dalam masalah. Jadi, lakukan dengan hati-hati berikut pertimbangan-pertimbangan dalam mengambil keputusan. Agar semua tujuan bisnis yang ingin Anda capai masih dalam jangkauan. Tak lupa juga perbaiki secara berkala bagian tersebut dan tetap berfokus pada aspek lainnya. Misalnya target penjualan Anda belum tercapai maka teliti dengan seksama bagian mana yang menyebabkan penjualan Anda kurang.

6. Siap Secara Mental

Sebagai seorang pebisnis Anda harus memiliki mental baja. Tidak mudah menyerah pada persoalan dalam bisnis seperti kesulitan modal, target penjualan yang belum tercapai, dan sebagainya. Layaknya pebisnis yang cerdas, ubahlah masalah tersebut menjadi tantangan tersendiri atau bahkan menjadi motivasi Anda untuk dapat menyelesaikannya dengan lebih bijak.

Memang lebih baik kita mencegah kebangkrutan dalam bisnis. Namun jika takdir berkata lain dan harus mengalami kebangkrutan, kepala harus tetap tegak dan bangkit lagi dari awal.

7. Bangun Relasi

Menjalin relasi merupakan suatu hal yang sangat baik, baik itu relasi dengan konsumen, karyawan, atau bahkan rekan bisnis. Dengan adanya relasi ini akan terjalin sebuah kedekatan satu sama lain, sehingga ketika ada masukan maupun masalah dapat diselesaikan dengan baik. Ketika menjalin relasi ini, akan menunjukkan upaya Anda menekan ego dalam berbisnis. Sehingga kedepannya tidak ada pihak yang merasa dirugikan, baik itu konsumen, karyawan, maupun rekan bisnis.

Kedepannya ketika relasi tersebut sudah berjalan dengan baik, citra dan kerpercayaan dari orang lain pun juga akan meningkat. Hal itu juga akan semakin meningkatkan peluang kesuksesan bisnis Anda kedepannya.

Baca Juga: 6 Kesalahan dalam Berbisnis yang Wajib Diwaspadai

8. Siapkan Alternatif

Kemungkinan terburuk dalam bisnis pastinya akan selalu ada. Mulai dari turunnya omzet penjualan hingga ancaman gulung tikar. Maka dari itu segeralah siapkan alternatif solusi apabila hal-hal buruk tersebut terjadi. Buatlah alternatif tadi berdasarkan riset pasar seperti riset alternatif bahan baku produk termurah, riset konsumen, dan lain sebagainya yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.

Berdasarkan riset tersebut Anda bisa melihat beberapa alternatif, seperti portofolio produk baru atau bahkan membuka bisnis baru. Sehingga ketika salah satu bisnis Anda terpuruk, Anda bisa dengan segera mendapatkan ide segar dari riset bisnis yang Anda bangun.

9. Bekerja Keras

Tentu saja dalam menjalankan bisnis tanpa kerja keras, hasilnya tidak akan memuaskan. Luangkan semua kemampuan terbaik Anda pada bisnis. Bekerja sepenuh hati merupakan bentuk ikhtiar terbaik dalam menjalankan bisnis. Buang jauh-jauh keluhan atas apa yang menjadi konsekuensi dari keputusan Anda. Ingatlah kembali mimpi Anda pada saat pertama kali merintis bisnis.

10. Inovasi 

Perlu Anda ketahui bahwa product life cycle mengalami empat tahapan yakni introduction (perkenalan), growth (pertumbuhan), maturity (kedewasaan), & decline (penurunan). Produk yang sudah berada pada masa decline (penurunan) sebaiknya Anda mulai beri sentuhan inovasi di dalamnya. Decline merupakan tahapan paling berbahaya dalam sebuah siklus produk. Decline ditandai dengan menurunnya penjualan, dan menurunya brand image suatu produk. Solusinya adalah dengan melakukan rebranding.

Rebranding merupakan strategi pemasaran perusahaan untuk membuat sebuah nama baru, tagline, simbol, dan desain yang diciptakan untuk merek atau produk yang sudah terkenal atau sedang mengalami penurunan dengan tujuan pengembangan, memberikan sebuah pembaharuan di benak konsumen, investor, dan pesaing. Dengan rebranding maka akan menumbuhkan semangat baru didalamnya sekaligus tanda bahwa suatu produk atau perusahaan mengikuti perkembangan zaman.

Nah, itu tadi langkah-langkah cerdas yang dapat Anda gunakan untuk mencegah kebangkrutan.

Jangan lupa share ya 🙂

9 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.