Semua pemilik bisnis pasti menginginkan bisnis yang bisa selalu bersih dan sehat. Nah kira-kira apa saja tanda-tanda bisnis yang bersih dan sehat? Mari kita simak bersama-sama.
Sebelumnya apa itu definisi dari bisnis yang bersih sehat. Bisnis yang sehat bisa diartikan memiliki cashflow atau perputaran uang yang baik, jumlah pemasukkan lebih besar dibanding dengan pengeluaran, serta terus berkembang. Bersih berarti bebas dari tindakan korupsi atau melanggar hukum, penggelapan, penyalahgunaan wewenang sampai taat pajak.
Seperti yang kita ketahui, perkembangan teknologi, permintaan konsumen, biaya yang membengkak, dan kompetisi bisnis yang ketat dapat mempengaruhi kondisi bisnis. Bisnis yang terus menerus disuntik modal, menandakan bahwa bisnis tersebut mengalami kebocoran yang serius.
Berikut ini beberapa alasan mengapa bisnis dapat mengalami kebocoran:
- Kualitas pelayanan yang buruk
- Kontrol yang tidak konsisten
- Piutang tidak terkendali
- Sales banyak menjual tapi tidak suka menagih
- Kurang perencanaan yang matang
- Tingginya angka penolakan
- Pemenuhan kebutuhan konsumen tidak konsisten
Setelah Anda paham mengapa suatu bisnis mengalami kebocoran, selanjutnya mari kita simak 10 tanda bisnis yang bersih dan sehat.
1. Sistem yang Terkendali
Bisnis yang berjalan dengan sistem akan memungkinkan kita mengendalikan proses dengan baik. Sistem yang dimaksud bukan hanya software atau teknologi canggih, tapi proses yang dikendalikan dengan cara yang baik. Sistem juga akan membantu kita mengurangi ketergantungan akan “super manager” atau orang yang “tak tergantikan”.
2. Pertumbuhan Profit 10-15% Pertahun
10% terlihat kecil bukan? Realitanya, 80% bisnis tidak bertahan lebih lama lagi karena gagal mencetak profit akibat miss-management. Pertumbuhan profit secara konstan akan jauh lebih baik daripada pertumbuhan instan yang berarti internal dalam bisnis tersebut sehat.
Baca Juga: 3 Strategi Jitu Membangun Bisnis yang Sehat
3. Karyawan yang Produktifitasnya Terukur
Produktif atau tidaknya seorang karyawan bisa diukur secara cepat dari apa yang mereka hasilkan. Sayangnya masih banyak pelaku usaha yang malas mengukur hasil kerja karyawan karena terlalu fokus menyelesaikan masalah, bukan fokus pada pengendalian. Karyawan yang produktif akan menambah keuntungan, membawa nama baik perusahaan, membuat pelanggan merasa penting dan membuat karyawan lain merasa nyaman. Jika tidak segera diperhatikan, berarti Anda memiliki potensi masalah jika dibiarkan.
4. Bisa Berjalan Tanpa Intervensi dari Owner
Sebagai pemilik usaha, apakah Anda masih mengurus kegiatan operasional dan hal-hal sepele. Coba bayangkan, apakah waktu Anda lebih berharga mengurus hal-hal kecil? Atau lebih baik digunakan untuk menciptakan standar kerja dan struktur organisasi yang bisa meningkatkan performa bisnis? Kontrasnya, pelaku usaha yang gagal melepaskan urusan operasional akan menghambat kreatifitas tim dalam memajukan perusahaan. Membangun sebuah tim yang baik adalah hal penting dalam sebuah organisasi.
5. Tidak Suntik Modal Terus Menerus
Nah ini, salah satu musuh besar bagi bisnis yang sehat. Suntik modal adalah tanda adanya kebocoran serius. Baik kebocoran yang disengaja atau tidak, pasti akan mempengaruhi kesehatan keuangan bisnis Anda. Apalagi jika modal yang disuntikkan berasal dari utang, yang nantikan akan semakin membebani perusahaan kedepannya.
6. Bisa Melunasi Utang
Efek samping dari bisnis yang gagal dalam pengelolaan cashflow adalah sulit membayar hutang tepat waktu. Ingin profit margin bisnis Anda tinggi? Anda bisa bayar lebih cepat ke supplier produk yang akan Anda jual dan meminta potongan harga dari mereka. Kegagalan Anda mengelola cashflow akan menyebabkan supplier menaikkan harga karena cost of fund yang harus mereka tanggung cukup besar.
Baca Juga: 7 Langkah Membuka Bisnis Restoran Kelas Dunia
7. Perputaran Stok yang Tinggi
Apa hubungan antara perputaran stok dengan cashflow? Sangat besar. Stok yang Anda beli tidak akan serta merta langsung terjual kan? Untuk itu kemampuan tim dalam menjual produk akan memberi kesempatan untuk mengisi ulang stok dengan lebih cepat. Maka rajin-rajinlah memberikan pelatihan kepada tim Anda, agar mereka mampu menjual dengan lebih semangat dan lebih baik lagi.
8. Punya Anggaran untuk Pelatihan Karyawan
Jika Anda perhatikan, masalah cashflow akan berdampak pada banyak hal. Anggaran training atau pelatihan merupakan salah satu ciri dari bisnis yang sehat. Pelatihan tidak hanya akan menambah wawasan karyawan tetapi juga mengasah moral sehingga mereka akan berpikir dua kali jika ada kesempatan berbuat curang. Namun tidak sedikit pelaku usaha yang merasa pelatihan tidak akan memberi dampak, bahkan khawatir jika sudah diberi pelatihan, karyawan akan resign. Ini adalah pola pikir yang keliru.
9. Turnover Karyawan Rendah
Mencari karyawan baru biayanya lebih mahal daripada menjaga karyawan tetap setia. Waktu untuk melatih, membina, mengijinkan mereka berbuat kesalahan, sangat mahal harganya. Sehingga berikanlah pemahaman terbaik untuk membuat karyawan merasa diperhatikan. Kesejahteraan karyawan bisa ditingkatkan dengan cara memberi bonus atau insentif, acara gathering berkala, atau menyediakan fasilitas lebih di tempat kerja.
Baca Juga: Solusi Ampuh Agar Tidak Gagal dalam Berbisnis
10. Sediakan Dana Promosi
Marketing adalah alat yang bisa Anda gunakan untuk membangun brand, loyalitas pelanggan, loyalitas tim, dan menambah pelanggan baru. Banyak bisnis yang tidak punya dana promosi akhirnya harus terus menerus bergerilya dan bergantung pada pelanggan lama. Ketika customer lama pindah ke kompetitor, penjualan langsung turun drastis. Untuk itu pastikan dana promosi bisnis Anda mencukupi sesuai kebutuhan Anda.
Semoga 10 tanda bisnis yang bersih dan sehat di atas menginspirasi Anda untuk terus menerus mengupayakan bisnis yang sehat, bersih, bertumbuh dan bermanfaat bagi masyarakat. Segera praktikan dan semoga sukses!
Sumber: topcoachindonesia.com