Salah satu karakteristik generasi millenial yaitu tertarik menbangun sebuah bisnis sendiri (entrepreneurship). Hal itu dibuktikan dari hasil survei “Indonesia Millennial Report” yang menyebutkan, sebanyak 55,4 persen millennial mengaku ingin punya usaha sendiri.
Fakta serupa juga dibuktikan oleh hasil penelitian Sea Group kepada 14.000 anak muda Indonesia. Survei itu menyebutkan, 24% responden menginginkan punya bisnis sendiri; 17% bekerja di pemerintahan; 16,5% ingin melanjutkan usaha keluarga; dan 3,2% ingin bekerja di perusahaan start-up.
Kecenderungan millenial untuk mendalami dunia bisnis tidak hanya dibuktikan oleh 2 survei di atas. Banyaknya kemunculan pengusaha muda akhir-akhir ini juga menunjukkan tingginya minat generasi millenial dalam dunia bisnis.
Tidak sekadar mencari profit, bisnis yang dijalankan generasi millenial ini juga membawa dampak positif bagi masyarakat. Tak heran, usaha mereka diganjar penghargaan dari berbagai pihak. Seperti 16 generasi millenial Indonesia peraih 30 Under 30 versi Majalah Forbes tahun 2019 berikut ini. Mereka adalah para pebisnis muda yang berkontribusi aktif menyelesaikan berbagai masalah yang ada di masyarakat.
Siapa saja 16 pebisnis millenial yang sukses di dunia bisnis tersebut? Simak profilnya berikut ini.
1. Amanda Susanti, Founder Sayurbox
Generasi millenial sukses di dunia bisnis yang pertama adalah Amanda Susanti, founder Sayurbox. Wanita berusia 29 tahun ini menjadi satu dari 23 sosok muda Indonesia berprestasi dunia yang diakui Majalah Forbes. Ide Amanda mendirikan bisnis start-up Sayurbox sebagai ekosistem antara petani dan konsumen dihargai oleh Forbes sebagai langkah yang memberi pengaruh signifikan bagi masyarakat.
Bagaimana tidak? Marketplace Sayurbox memangkas jalur distribusi panjang dari tangan petani ke konsumen. Melalui Sayurbox, petani langsung menjual hasil panen mereka ke konsumen dengan kecepatan waktu 24 jam. Sekitar 300 mitra petani, produsen, dan supplier telah bergabung dengan Sayurbox.
Baca Juga: Tips Sukses Berbisnis dari 10 Pebisnis Top Dunia
2. Agung Bezharie, Harya Putra dan Sofian Hadiwijaya, Co-Founder Warung Pintar
Tiga pemuda pendiri Warung Pintar ini termasuk salah satu peraih Forbes 30 Under 30 tahun 2019. Bukan tanpa alasan mereka bisa mendapatkan penghargaan bergengsi itu. Forbes menilai kehadiran Warung Pintar membawa dampak signifikan untuk meningkatkan taraf ekonomi para pemilik warung konvensional di Indonesia.
Warung Pintar didirikan oleh Willson Cuaca (Chairman & Co-founder) bersama Agung Bezharie Hadinegoro (CEO & Co-founder), Harya Putra (COO & Co-founder) dan Sofian Hadiwijaya (CTO & Co-founder) pada 2017. Sofian Hadiwijaya menjelaskan bahwa Warung Pintar adalah start-up ritel mikro yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan proses bisnis warung atau kios tradiosional di Indonesia.
Sesuai namanya, Warung Pintar memadukan warung/ kios tradisional dengan pengelolaan bisnis berbasis teknologi. Pengelolaan tersebut mengedepankan 3 pilar, yaitu Internet of Things (IoT), big data analytics dan blockchain. IoT digunakan untuk meningkatkan akurasi pemasukan data ritel, big data analytics bertujuan untuk memahami perilaku para pelanggan, serta blockchain yang digunakan untuk menciptakan kepercayaan kepada pemilik warung.
Warung Pintar telah secara signifikan membantu mendorong pendapatan pemilik kios hingga mengalami kenaikan sebesar 41 persen. Dengan manajemen bisnis yang tepat, kios sekarang memiliki laporan keuangan yang bisa membantu mereka mendapatkan pinjaman modal untuk pengembangan usaha. Warung Pintar akan terus berinovasi untuk menciptakan lebih banyak produk yang bisa meningkatkan kemampuan bisnis pemilik kios.
3. Sabrina Bensawan dan Elena Bensawan, Co-Founder Saab Shares
Pebisnis millenial yang sukses di dunia bisnis selanjutnya adalah kakak beradik Sabrina Bensawan dan Elena Bensawan. Mereka adalah pendiri Saab Shares, yayasan sosial yang berfokus pada perbaikan pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan. Saat mendirikan Saab Shares, Sabrina masih berusia 16 tahun, sedangkan Elena 14 tahun. Tapi keduanya tak main-main dalam menjalankan operasional Saab Shares.
Dari awal berdiri, Saab Shares telah didukung oleh beberapa social enterprise yang mereka dirikan sendiri. Salah satu social enterprise-nya adalah “Heritage by Sabrina” dan lini baju “8 Couture” yang dibuat oleh Elena.
Heritage by Sabrina adalah sebuah batik line dengan motto “1 Produk 100 Dampak”. Karena selain mendukung Saab Shares, batik line tersebut juga membuka lapangan pekerjaan bagi para ibu-ibu pra-sejahtera. Sehingga, mereka bisa meningkatkan taraf hidup keluarga mereka lebih baik lagi. Hasil penjualan batik dan lini baju itulah yang kemudian digunakan Sabrina dan Elena untuk membiayai operasional Yayasan Saab Shares.
Baca Juga: 10 Karakteristik Generasi Millenial yang Wajib Anda Ketahui
4. Tiffany Robyn Soetikno, Founder PT Global Urban Esensial
Generasi millenial sukses di dunia bisnsi selanjutnya adalah Tiffany Robyn Soetikno, pendiri PT. Global Urban Esensial (GUE). Perusahaan tersebut menaungi 4 start-up di ranah kesehatan, yakni GoApotik, Gue Sehat, Teman Bumil, dan Teman Diabetes.
GoApotik sendiri sebetulnya sudah ada sejak 2014. Idenya muncul ketika Tiffany menyadari sulitnya mendapatkan obat yang tepat dan terpercaya. Akhirnya, di tahun 2016 Tiffany mendirikan GoApotik, e-commerce produk kesehatan pertama di Indonesia yang melayani pembelian resep, alat kesehatan, dan keperluan bayi.
Tidak ingin berhenti di GoApotik. Tiffany bersama temannya membangun GUESehat. Yaitu, sebuah portal yang menyediakan informasi kesehatan, fitur symptom checker, Forum, hingga Food Calorie Counter untuk menghitung kadar kalori dalam makanan.
Di tahun 2017 dan 2018, Tiffany berturut-turut membuat terobosan baru. Ia mengembangkan aplikasi Teman Bumil yang khusus menampilkan panduan bagi ibu hamil dan Teman Diabetes yang membantu para penderita diabetes mengontrol kadar gula. Dalam aplikasi Teman Diabetes, pengguna juga bisa menerima berbagai informasi seputar diabetes dan mendapat pendampingan ahli medis yang siap membantu penderita diabetes.
Ketekunannya dalam menjalankan bisnis yang berdampak besar untuk masyarakat mengantarkan Tiffany sebagai peraih Forbes 30 Under 30 pada tahun 2019. Tidak hanya itu, di tahun 2017, Tiffany juga pernah menyabet penghargaan Indonesia Young Woman Future Business Leader.
5. Steven Wongsoredjo, Cofounder Nusantara Technology
Generasi millenial sukses di dunia bisnis selanjutnya adalah Steven Wongsoredjo yang mengawali bisnisnya dengan membuat situs web bernama Yukepo. Situs ini menampilkan konten-konten tentang gaya hidup dengan target pembaca utama perempuan.
Setelah mengembangkan Yukepo, Steven mengakuisisi Keepo, situs media yang menyediakan konten faktual seperti news, entertainment, dan berita viral. Akuisisi Keepo sendiri juga memperluas wilayah jangkauan Steven untuk membuka perusahaan di Surabaya, setelah sebelumnya telah mendirikan kantor di Jakarta dan Yogyakarta.
Steven juga menghadirkan PlayingVIral, yaitu platform AI (Artificial Intelligence) untuk membuat konten pemasaran interaktif, seperti survei dan kuis. Ada pula bisnis lain, Super App sebagai jaringan agen penyalur barang kebutuhan UKM dalam bentuk aplikasi dengan sistem bagi hasil.
Berkembangnya beberapa lini bisnis ini membuat Steven memikirkan nama perusahaan induk yang menaungi Yukepo, Keepo, PlayingViral, dan Super App. Tercetuslah nama Nusantara Technology yang didaulat sebagai perusahaan induk.
Kerja keras Steven dalam membangun bisnisnya akhirnya berbuah manis. Desember 2018 lalu, ia berhasil terpilih sebagai startup pertama asal Indonesia yang berbasis AI dalam Y-Combinator Winter 2018 dan pada tahun 2019 menjadi salah satu peraih 30 Under 30 dari Forbes.
11 Pebisnis Muda Lainnya yang Meraih Forbes 30 Under 30
Selain 5 pebisnis muda di atas, masih ada 11 generasi millenial sukses di dunia bisnis dan meraih Forbes 30 Under 30 lainnya. Mereka adalah:
- Archie Carlson and Sugito Alim, Co-Founders StickEarn
- James Prananto, Co-Founder Kopi Kenangan
- Denica Flesch, Founder SukkhaCitta
- Windy Natriavi, Co-Founder Awantunai
- Aruna Harsa, Co-Founder Dekoruma
- Angky William, Co-Founder Stoqo
- Benz Budiman, Co-Founder Pomona Technologies
- Ellen Nio, Investment Associate Patamar Capital
- Gitta Amelia, Founder EverHaus
- Haryanto Tanjo, Co-Founder Moka
- Hendra Kwik, Jefriyanto, and Ricky Winata. Co-Founder Payfazz
Baca Juga: 5 Orang Desa yang Sukses Berbisnis Online, Apa Rahasianya?
Nah, bagaimana? Sangat menginspirasi kan? Tentunya, semua pencapaian mereka tidak didapatkan secara instan. Mereka melalui proses panjang dengan terus konsisten dan inovatif dalam mengembangkan bisnis. Jika kita ingin sukses seperti mereka, maka kita pun tidak boleh berhenti berusaha dalam mengembangkan bisnis kita. Semoga menginspirasi!