Di artikel kali ini, Intermezzo akan membahas tema mempertahankan loyalitas karyawan dengan mengambil studi kasus dari Zalora. Perusahaan fashion yang telah berhasil mempertahankan karyawan millenial selama bertahun-tahun.
Zalora adalah toko online fashion terbesar se-Asia Tenggara yang kini mendulang sukses di Indonesia. Ternyata, 80% dari total karyawan Zalora adalah generasi millenial.
Kira-kira, kenapa Zalora berani mempekerjakan generasi millenial sebanyak itu? Padahal, banyak survei menyebutkan loyalitas karyawan millenial sangatlah rendah. Mereka terbukti sering berpindah-pindah tempat kerja dan merugikan perusahaan.
Tapi, kenapa Zalora bisa sukses mempekerjakan generasi millennial dalam jumlah yang melimpah? Simak pembahasannya berikut ini.
Belajar dari Zalora
Dalam sebuah kesempatan, Anthoni Fung (CEO Zalora Indonesia) membeberkan rahasianya. Menurutnya, generasi millenial selalu berpikir bagaimana caranya untuk bisa lebih banyak belajar. Mereka suka hal-hal baru dan mendapatkan tantangan baru. Sehingga, Anthoni Fung selalu memberi tantangan lebih untuk karyawan millenial di Zalora.
Anthoni selalu memindahkan karyawan millenial dari divisi satu ke divisi lain, agar mereka tidak jenuh selama bekerja. Anthoni juga memberi tanggung jawab lebih untuk semua karyawannya, tak peduli status mereka masih staff biasa. Sebab, Anthoni yakin karyawan millenial memiliki potensi dan kreativitas luar biasa, sehingga mereka harus diberi kesempatan lebih dalam bekerja.
Dengan konsisten menjalankan 2 cara tersebut, Zalora kini semakin bertumbuh menjadi e-commerce raksasa di Indonesia. Namun, 2 cara itu saja belum cukup untuk memenangkan loyalitas karyawan millenial di perusahaan Anda. Perlu upaya serius dan konsisten untuk dapat mempertahankan karyawan millenial di perusahaan Anda.
Berikut 5 cara mempertahankan karyawan millenial yang dapat kita tiru dari kesuksesan Zalora.
Baca Juga: Strategi Meningkatkan Loyalitas Karyawan Millenial
1. Jadilah Pemimpin yang Berjiwa Millenial
Langkah pertama untuk mempertahankan karyawan millenial di perusahaan Anda adalah dengan menjadi pemimpin yang berjiwa millenial. Ini termasuk cara yang sering diabaikan oleh banyak pimpinan perusahaan.
Bagaimanakah menjadi pemimpin yang berjiwa millenial? Banyak hal yang bisa Anda lakukan. Beberapa diantaranya:
- Memahami cara berpikir millenial,
- Memahami kebiasaan dan kegemaran mereka,
- Update informasi terbaru tentang tren yang berkembang di kalangan millenial. Mulai dari bahasa, gaya berpakaian, hingga teknologi terbaru yang digunakan.
Bahkan, tak ada salahnya jika Anda tidak hanya berhenti pada titik “memahami”, tapi juga mengikuti kebiasaan mereka, alih-alih untuk mengakrabkan diri dengan karyawan millenial. Anda bisa membiasakan diri menggunakan bahasa santai saat berbicara dengan karyawan millenial di perusahaan Anda. Sehingga, komunikasi yang terjadi bisa lebih cair dan akrab.
Selain itu, Anda juga perlu mengikuti perkembangan teknologi yang banyak digunakan generasi millenial. Mulai dari penggunaan media sosial, hingga berbagai aplikasi yang dapat memudahkan karyawan dalam bekerja. Misalnya, penggunaan aplikasi HR (Human Resources) seperti Intrax. Aplikasi tersebut dapat memudahkan karyawan millenial dalam mengajukan ijin/ cuti, mengecek laporan absensi, slip gaji, dan lain-lain.
Tentu, Anda dan staff HRD akan sangat dimudahkan dengan adanya aplikasi HR tersebut. Karena semua kebutuhan manajemen HR bisa terintegrasi dalam satu aplikasi yang dapat diakses secara online dan real time. Selamat tinggal cara kuno yang ribet dan manual.
2. Perbanyak Jumlah Karyawan Millenial
Cara mempertahankan karyawan millenial yang kedua ini telah sukses diterapkan oleh Zalora. Mereka memperbanyak jumlah karyawan millenial di perusahaannya, hingga 80% dari total karyawan yang ada.
Hal ini penting dilakukan agar karyawan millenial di perusahaan Anda merasa lebih nyaman bekerja di perusahaan Anda. Karena mereka bekerja dengan rekan kerja yang sebaya dengan usia mereka. Sehingga, tidak ada kecanggungan saat antar-karyawan di kantor Anda berinteraksi dan menyelesaikan proyek bersama.
Bayangkan jika di perusahaan Anda memiliki jumlah karyawan millenial yang sangat sedikit dibanding karyawan yang berusia lebih tua. Tentu mereka akan lebih cepat bosan saat menyadari mereka tidak memiliki rekan kerja sebaya di tempat mereka bekerja.
Baca Juga: 4 Alasan Membuat Rencana Bisnis Jangka Pendek
3. Buat Suasana Kerja yang Tidak Monoton
Cara yang ketiga adalah dengan membuat suasana kerja yang tidak monoton. Kalau dari yang dicontohkan Zalora, mereka senantiasa memindahkan karyawan millenial dari divisi satu ke divisi lain. Agar setiap karyawan tidak cepat bosan dan bisa merasakan pengalaman berbeda dari waktu ke waktu. Anda juga bisa mencoba cara yang telah dilakukan Zalora itu.
Namun, Anda juga perlu waspada dengan berbagai resiko yang bisa terjadi. Mulai dari menerima protes/ keberatan, hasil kerja yang buruk karena karyawan tidak bekerja sesuai skill utama yang mereka miliki, hingga resiko banyaknya karyawan yang tiba-tiba resign karena tidak suka berpindah-pindah divisi.
Anda bisa membuat suasana kerja yang tidak monoton dengan cara lain. Misalnya dengan membuat target kerja yang lebih menantang namun tetap manusiawi, menerapkan reward and punishment yang lebih kreatif, serta sering-sering mengadakan acara di luar kantor dengan semua karyawan.
4. Beri Kebebasan untuk Menyampaikan Ide
Untuk mempertahankan karyawan millenial, Anda harus bisa memahami cara berpikir generasi millenial yang cenderung lebih kreatif dan agresif. Jangan sampai Anda terlalu mengekang karyawan generasi millenial di perusahaan Anda. Karena hal itu hanya akan membuat mereka berang, tidak menghargai Anda sebagai pimpinan, dan ujung-ujungnya memilih untuk berpindah tempat kerja.
Beri ruang kebebasan berpendapat untuk semua karyawan Anda, termasuk generasi millenial. Beri mereka kesempatan untuk menyampaikan ide mereka, dan pertimbangkan pula ide-ide yang mereka sampaikan itu apakah bisa diwujudkan atau dikaji ulang.
Dengan cara ini, karyawan millenial di perusahaan Anda akan lebih nyaman dan merasa lebih dihargai. Sehingga, dalam jangka panjang bisa meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan Anda.
5. Beri Tantangan Kerja
Cara kelima untuk mempertahankan karyawan millenial di perusahaan Anda adalah dengan memberi mereka tantangan kerja yang bisa meningkatkan skill. Misalnya, dengan menaikkan target kerja yang harus diselesaikan. Sehingga, mau tidak mau karyawan Anda akan lebih banyak belajar dan meningkatkan skill yang mereka miliki.
Bagi beberapa karyawan, tantangan adalah hal yang memberatkan. Namun, banyak karyawan millenial yang justru suka dengan tantangan yang bisa membuat mereka lebih berkembang dan tidak cepat bosan.
Namun, jika Anda berencana mempraktekkan cara ini, jangan lupa untuk tetap sewajarnya dalam membuat tantangan kerja. Hal ini agar Anda tidak terkesan mengekang dan menyulitkan kerja karyawan millenial di perusahaan Anda.
Baca Juga: 7 Modus Karyawan Curang Ini Bisa Buat Restoran Anda Rugi
Nah, bagaimana dengan 5 cara mudah mempertahankan karyawan millenial di atas? Zalora telah sukses melakukannya, maka sekarang gIliran Anda! Selamat mencoba 🙂