Gunakan Self Order dan Tingkatkan Efisiensi Bisnis Restoran

Bagaimana dengan strategi efisiensi bisnis restoran yang telah kita bahas sebelumnya? Apakah Anda ingat, salah satu tips yang kami bagikan, gunakan teknologi self order untuk menekan biaya pengeluaran di restoran Anda. Nah, apakah Anda tertarik untuk segera menggunakannya?

Berikut kami paparkan ulasan lebih lengkap tentang teknologi self order dan manfaatnya untuk meningkatkan efisiensi dalam bisnis restoran.

Mengurangi Beban Gaji Karyawan

Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa dengan menerapkan teknologi self order, Anda bisa menekan jumlah manpower yang bekerja di restoran Anda. Karena pelanggan bisa langsung memesan dan membayar pesanannya secara mandiri (tanpa perlu dilayani kasir/ pelayan). Dengan begitu, Anda pun bisa menghemat beban gaji karyawan dan biaya operasional.

Yang perlu dipahami, ternyata memilih teknologi customer self order bukan hanya ditujukan untuk efisiensi bisnis restoran. Tapi juga bisa mencegah bisnis dari kerugian. Praktisnya, jika Anda mempekerjakan banyak karyawan dan tak kuat harus mengeluarkan banyaknya gaji bulanan. Maka cepat lambat bisnis Anda berujung pada kerugian dan lebih buruknya akan gulung tikar.

Karena itulah, menerapkan teknologi customer self order bisa menjadi pilihan tepat untuk mengurangi anggaran gaji karyawan. Sehingga, dalam jangka panjang Anda bisa memastikan bisnis Anda bertahan lebih lama.

Baca Juga: 5 Pengeluaran Ini Bisa Menjadi Penyebab Restoran Rugi

Pelayanan Lebih Cepat – Peluang Meningkatnya Omzet

Penggunaan teknologi self order bukan hanya mampu menekan jumlah manpower, namun juga bisa mempercepat pelayanan di restoran Anda. Sebab, dalam sistem self order, pelanggan tidak perlu mengantri dan menunggu terlalu lama hanya untuk memesan makanan di kasir/ pelayan.

Pelanggan bisa langsung memesan makanannya pada layar kiosk, tablet, atau scan QR Code pada meja yang disediakan. Tidak perlu menunggu waktu lama untuk dilayani kasir/ pelayan, karena pelanggan bisa langsung memilih menu yang diinginkan. Pelayanan yang lebih cepat artinya jumlah transaksi akan lebih banyak, dan pada akhirnya omzet penjualan bertambah.

Sebagai ilustrasi, misalnya dalam sistem konvensional, diperlukan waktu hingga 10 menit setiap kita memesan makanan pada kasir/ pelayan. Maka dalam 1 jam, restoran Anda bisa melayani 6 pelanggan. Misalnya, masing-masing pelanggan menghabiskan minimal Rp. 50.000, maka dalam 1 jam restoran Anda bisa mendapatkan hasil penjualan hingga Rp. 300.000. Sedangkan jika menerapkan sistem self order, pelanggan cukup membutuhkan waktu sekitar 3 menit untuk menyelesaikan pesanan. Maka dalam 1 jam, restoran Anda bisa melayani sekitar 20 pelanggan. Jika masing-masing pelanggan menghabiskan minimal Rp. 50.000, maka dalam 1 jam restoran Anda bisa mendapatkan hasil penjualan hingga Rp. 1.000.000.

Lihat perbedaan keduanya, selisih pendapatan yang bisa Anda dapatkan bisa mencapai Rp. 700.000. Tentu sangat disayangkan jika Anda mengabaikan peluang yang bisa meningkatkan omzet restoran.

Baca Juga: 7 Cara Menghemat Pengeluaran Restoran dan Bisnis F&B

Dari ulasan di atas dapat kita simpulkan bahwa penggunaan teknologi customer self order bisa lebih menghemat pengeluaran, mempercepat pelayanan, dan pada akhirnya meningkatkan omzet penjualan.

Demikian pembashaan tentang customer self order dan manfaatnya untuk efisiensi bisnis restoran. Kami rekomendasikan Anda menggunakan InterActive MyOrder, sebuah teknologi self order yang bisa terintegrasi dengan software kasir/ POS (InterActive MyResto) dan software akuntansi (InterActive MyAccounting).