Babi guling adalah salah satu kuliner asal Bali yang sangat nikmat. Tapi sayangnya tidak halal karena menggunakan daging babi. Berawal dari permasalahan tersebut, ESA Group melakukan terobosan dengan membangun sebuah brand bernama Ayam Guling Lambeh (AGL). Jadi semua orang bisa menikmati kuliner ala babi guling tapi versi halal karena menggunakan ayam sebagai bahan utamanya.
Awalnya, Ayam Guling Lambeh digagas oleh lima orang dari Surabaya yang juga penggemar kuliner Bali. Mereka juga merupakan pendiri dari ESA Group, yaitu Michelle Alexander, Evelyn Surjadjaja, Cindy Octavia Rusly, Sebastian Pramono, dan Richard Yapyter. Menurut Evelyn, Ayam Guling Lambeh didirikan pada 20 April 2021 dan hanya dalam 10 bulan sudah membuka 25 cabang di 16 kota di Indonesia.
Seporsi Ayam Guling Lambeh disajikan lengkap yaitu nasi dan ayam guling, kulit ayam, sambal matah, sambel embe, serta kacang panjang berbumbu khas Bali. Sedangkan menu yang istimewa mendapatkan tambahan sate lilit ayam. Bagi yang doyan pedas, ada menu Ayam Guling Nyinyir dan Ayam Kuda (kuah pedas). Untuk harganya, masih cukup terjangkau mulai dari yang 9 ribuan sampai 30 ribuan saja yang sudah bisa dipesan melalui aplikasi GoFood dan Grabfood.
Baca Juga: 7 Tempat Kuliner Surabaya Wajib Coba bagi Pecinta Kuliner
Bagi kamu yang ingin mencoba kenikmatan menu dari Ayam Guling Lambeh, berikut ini adalah daftar menu di Grabfood beserta harganya.
Menu Andalan Ayam Guling Lambeh:
1. Nasi Ayam Guling
Nasi, Ayam Guling, Lawar, Kulit Ayam, Sambal Matah, Sambal Embe
Harga: Rp 25.000
2. Nasi Ayam Guling Istimewa
Nasi, Ayam Guling, Lawar, Kulit Ayam, Sambal Matah, Sambal Embe, Sate Lilit
Harga: Rp 28.000
3. Nasi Kulit Lambai
Nasi, Kulit Ayam, Lawar, Sambal Matah, Sambal Embe
Harga: Rp 25.000
4. Nasi Kulit Lambai Istimewa
Nasi, Kulit Ayam, Lawar, Sambal Matah, Sambal Embe, Sate Lilit
Harga: Rp 28.000
5. Nasi Kuda (Kuah Pedas)
Nasi, Ayam Kuah Pedas, Sate Nyinyir, Lawar, Sambal Matah, Sambal Embe
Harga: Rp 32.000
6. Nasi Ayam Guling Nyinyir
Nasi, Ayam Nyinyir, Sate Nyinyir, Lawar, Sambal Matah, Sambal Embe
Harga: Rp 32.000
7. Nasi Jinggo Lambeh
Nasi Kucing khas Bali
Rp 9.750
Baca Juga: 5 Faktor Keberhasilan dalam Usaha, Simak Baik-Baik!
Strategi Bisnis Ayam Guling Lambeh
1. Franchise/ kemitraan
Peluang usaha kuliner tidak akan ada matinya karena memang semua orang butuh makan. Tapi jika salah dalam mengelola atau sekedar hanya coba-coba, kemungkinan besar usaha tidak akan berkembang. Lebih bijak jika modal diinvestasikan untuk membeli waralaba dengan brand dan manajemen yang sudah solid, serta kualitas produk yang terjaga. ESA Group membuka sistem kemitraan bagi yang tertarik bekerja sama membuka cabang AGL.
2. Media Sosial
AGL aktif di media sosial Instagram dan rutin membuat konten yang berisi tentang informasi atau promo. Followers bisa mendapatkan info terkini bahkan bertanya langsung melalui DM (direct message). Kini jumlah follower AGL jumlahnya sudah mencapai >7000 follower.
3. Online Order
Saat ini, sudah menjadi sebuah kewajiban bagi pelaku usaha kuliner untuk bekerja sama dengan aplikasi pemesanan online, misalnya GoFood, GrabFood, ShopeeFood, dan lain-lain. Keuntungannya kita tidak perlu menyediakan karyawan untuk layan antar, jadi bisa lebih fokus ke kegiatan operasional lainnya.
Baca Juga: 3 Jenis Self Order untuk Menjadikan Restoran Anda Kekinian
4. Aplikasi Kasir yang Lengkap dan Terintegrasi
AGL menggunakan aplikasi kasir InterActive MyProfit, sebuah aplikasi asli Indonesia karya anak bangsa. Aplikasi MyProfit sudah terintegrasi dengan Grabfood, pembayaran QRIS, software akuntansi MyAccounting, dan digital menu MyOrder. Keunggulan lain dari MyProfit sebagai aplikasi kasir/ Point of Sale adalah adanya fitur table management untuk mengatur meja restoran dan notifikasi Whatsapp bagi pelanggan.
Silakan tonton video testimoni dari Ayam Guling Lambeh di bawah ini:
Demikian artikel tentang bisnis Ayam Guling Lambeh (AGL), buat kamu yang belum cobain segera hunting lewat aplikasi pesan online. Atau jika berminat membuka usaha kuliner, cobalah mencontoh strategi bisnis yang dipakai AGL.
Tetap semangat para entreprenur muda Indonesia!