Bisnis restoran atau kuliner di Indonesia dipercaya sebagai salah satu industri yang memiliki prospek menjanjikan. Sekarang ini sudah makin banyak pelaku usaha yang mencoba peruntungannya di bisnis restoran. Beragam nama restoran, menu dan ide kreatif lainnya semakin bermunculan. Coba Anda amati tempat restoran di suatu tempat yang ramai atau bahkan disekeliling Anda? Banyak dari restoran tersebut silih berganti dalam berjualan. Ada yang sedang booming dan ramai pengunjung tapi hanya bertahan beberapa bulan saja, setelah itu gulung tikar.
Walaupun menyediakan branding dan menu yang unik pun belum cukup untuk membuat pelaku usaha tersebut bertahan, apalagi sukses. Nah, untuk menghindari kesalahan-kesalahan terdahulu yang pernah dilakukan usaha sebelumnya, berikut ini hal yang perlu dipertimbangkan sebelum merintis bisnis restoran:
1. Menu yang Ditawarkan Terlalu Banyak
Alangkah baiknya jika Anda tidak menawarkan menu yang terlalu banyak karena hal tersebut bisa menimbulkan beberapa masalah, seperti:
- Terlalu banyak menu membuat pelanggan membutuhkan waktu lebih lama untuk memilih pesanan yang diinginkan. Hal itu berarti setiap menit sudah terbuang kesempatan untuk menghasilkan uang.
- Dengan banyaknya menu berarti Anda membutuhkan lebih banyak bahan baku. Banyaknya bahan baku berarti membutuhkan banyak tempat untuk penyimpanan. Artinya, setiap bahan makanan yang dibeli mempunyai potensi untuk cepat basi.
- Banyak menu berarti membutuhkan banyak waktu untuk memasak. Terlebih jika seorang koki tidak bisa mencampurkan berbagai variasi bahan makanan pada saat bersamaan. Berbeda jika Anda fokus pada menu tertentu yang menjadi spesialisasi, Anda bisa menghemat semua hal di atas.
2. Pemasaran yang Kurang Efektif
Masih banyak sekali restoran yang berpendapat bahwa masyarakat akan mudah mengenal suatu restoran hanya dengan melalui pemasaran yang terjadi dari mulut ke mulut. Hal ini cukup beralasan karena pemasaran dari mulut ke mulut cukup efektif dan masih merupakan metode paling efektif sepanjang masa.
Namun, bagaimana pelanggan mereka akan melakukan promosi dari mulut ke mulut jika mereka hanya sekedar datang saja. Kurang berkenan untuk merekomendasikan bisnis Anda kepada kerabat dan rekan-rekan mereka karena tidak ada manfaat bagi mereka. Solusinya, Anda bisa mencoba memberikan gratis menu tertentu atau potongan harga dengan syarat pelanggan memfoto menu dan posting ke sosial media.
Baca Juga: Sudahkah Anda Tahu 5 Kebiasaan Bisnis Ritel yang Sukses?
3. Kurangnya Kontrol dari Pemilik
Faktor yang sering terlewatkan oleh pemilik restoran adalah minimnya pengawasan dan ditambah dengan sistem yang belum terbangun dengan baik. Sehingga hal itu akan berakibat pada kurang solidnya manajemen yang sudah ada. Pemilik restoran biasanya hanya pasrah dan percaya penuh kepada para karyawan. Padahal dibutuhkan kontrol yang rutin agar operasional dapat berjalan sesuai SOP yang ada.
4. Masih Menggunakan Sistem Manual
Tidak sedikit usaha restoran yang masih menggunakan sistem manual dalam menjalankan bisnisnya. Mulai dari pencatatan menu, order menu, jumlah harga yang dipesan pelanggan, stok bahan baku untuk restoran, dan lain sebagainyal. Hal ini tentu akan menyita banyak waktu, sehingga tingkat kesalahan yang dilakukan (human error) juga semakin besar.
Hal berbeda akan Anda temukan jika segera beralih menggunakan sistem software. Dengan menggunakan sistem software, segala hal manual d iatas, bisa Anda lakukan dengan jauh lebih mudah. Tak perlu repot-repot menulis pesanan pelanggan, menghitung jumlah laba rugi, stok bahan baku, karena semua sudah terintegrasi dengan software.
Bahkan Anda akan punya banyak waktu untuk berekspansi atau membuka cabang usaha restoran, dan waktu untuk keluarga juga makin banyak. Pertanyaannya, software restoran apa yang paling pas untuk digunakan dalam restoran Anda? Jawabannya adalah InterActive My Resto. Software MyResto sudah digunakan lebih dari 2000 pelanggan yang tersebar ke seluruh Indonesia dan terbukti mampu mengembangkan bisnis resto dengan cepat dan efisien.
Baca Juga: 4 Keuntungan Menggunakan Sistem Software dalam Bisnis Ritel
5. Pelayanan yang Buruk
Layanan pelanggan yang buruk dan ketidakmampuan karyawan dalam menjalankan tugasnya dengan baik bisa membuat bisnis cepat tenggelam. Pastikan karyawan Anda benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai dengan tujuan usaha Anda. Untuk itu kembangkanlah sistem dan proses (SOP) yang baik untuk bisa diselesaikan karyawan dengan sempurna, dan sekaligus menciptakan pengendalian internal untuk memantau kinerja karyawan Anda.
6. Lokasi yang Tidak Strategis
Lokasi yang strategis belum menjadi jaminan restoran Anda akan ramai pelanggan, apalagi jika lokasi tidak strategis malah-malah bisa membuat usaha restoran tutup lebih cepat dari yang diharapkan. Anda perlu menghindari memilih lokasi di tempat yang terlalu sepi. Tempat yang terlalu sepi bisa membuat restoran Anda tidak dikenal banyak orang dan tentu mengancam keberlangsungan bisnis Anda.
Sedangkan lokasi yang strategis biasanya membutuhkan biaya yang tinggi. Jadi tergantung dari anggaran yang Anda miliki, bisa memilih beli atau sewa dalam waktu tertentu.
Baca Juga: 5 Tips Marketing yang Penting untuk Bisnis Ritel Anda
7. Rencana Bisnis yang Tidak Jelas
Sebuah rencana bisnis yang baik harus Anda pikirkan dengan terstruktur dan jelas. Dimana mencakup pemikiran tentang masa depan usaha dan juga tantangan yang akan Anda hadapi kedepannya. Termasuk mempertimbangkan kebutuhan keuangan bisnis Anda mulai dari rencana pemasaran dan manajemen, kompetitor, dan strategi Anda secara keseluruhan.
Banyak dari kegagalan usaha restoran yang baru memulai bisnisnya dikarenakan terlalu percaya diri dengan kemampuannya sendiri. Untuk itu jangan ragu untuk berkonsultasi dengan orang yang sudah lebih berpengalaman atau pihak ketiga (konsultan) dalam bisnis Anda.
Setelah memahami faktor-faktor diatas, Anda bisa jadikan hal ini sebagai pertimbangan dalam mempersiapkan bisnis restoran dengan lebih baik lagi. Selamat berjuang para entreprenur!