Di artikel sebelumnya, kita telah membahas bahwa dalam sebuah bisnis restoran terdapat pengeluaran bulanan yang tidak sedikit. Mulai dari biaya operasional, penggajian karyawan, hingga alokasi dana untuk pemasaran. Bahkan, kita sudah membahas bahwa pengeluaran tersebut juga beresiko membawa kerugian.
Lalu, bagaimanakah cara agar restoran Anda terbebas dari resiko kerugian? Kali ini, Intermezzo akan memaparkan strategi bisnis restoran yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kerugian dan menghemat biaya operasional
Belajar dari Gojek dan Blue Bird
Apakah Anda tahu perbedaan model bisnis yang sangat mencolok antara Gojek dan Bluebird? Meskipun keduanya sama-sama bergerak di bisnis transportasi, namun keduanya memiliki model bisnis yang sangat berbeda.
Gojek mengutamakan penggunaan sistem teknologi ride sharing, sehingga menjadikan driver sebagai mitra (bukan karyawan). Sedangkan Blue Bird adalah sebuah perusahaan transportasi konvensional yang menyiapkan armada khusus dan mempekerjakan beberapa driver dengan gaji bulanan.
Dari situ, kita bisa menilai bahwa model bisnis yang diterapkan Gojek lebih efisien dibanding Blue Bird. Karena Gojek tidak perlu menyiapkan armada khusus dan menggaji karyawan setiap bulannya. Beda halnya dengan Blue Bird yang harus memiliki banyak modal untuk membeli kendaraan, menggaji driver setiap bulan, dan belum lagi harus menyiapkan biaya maintenance kendaraan.
Dari Gojek, kita bisa belajar bahwa efisiensi bisnis bisa kita lakukan dengan melakukan inovasi teknologi secara besar-besaran. Dengan penggunaan teknologi inovatif, kita bisa meminimalkan manpower dan secara bersamaan dapat mengurangi anggaran gaji karyawan setiap bulannya.
Lalu, bagaimana dengan bisnis restoran? Intermezzo akan membahasnya lebih lanjut dalam artikel berikut.
Baca Juga: Apa Itu Fitur Table Management? Pemilik Resto Wajib Tahu!
Evaluasi Jumlah Karyawan Restoran Anda
Salah satu strategi bisnis restoran adalah melakukan evaluasi jumlah karyawan. Apakah semua karyawan yang kita pekerjakan telah benar-benar bekerja secara maksimal sesuai jobdesc? Atau apa besarnya gaji yang kita anggarkan setiap bulan telah setimpal dengan pekerjaan yang mereka lakukan?
Dari sini, kita bisa mengevaluasi kembali berapa jumlah karyawan yang sebaiknya kita pekerjakan. Namun, evaluasi saja tidak cukup. Belajar dari Gojek, jika saja terdapat sebuah teknologi yang mampu menekan jumlah karyawan di restoran kita, bukankah kita bisa melakukan efisiensi bisnis secara maksimal?
Baca Juga: 5 Teknologi Restoran Terbaru yang Anda Wajib Tahu
Saatnya Upgrade ke Teknologi Self Order
Teknologi self order adalah pilihan tepat untuk efisiensi bisnis restoran. Dengan teknologi ini, pelanggan di restoran Anda bisa langsung memesan dan membayar pesanannya secara mandiri (tanpa perlu dilayani kasir/ pelayan). Sehingga, Anda bisa menekan jumlah kasir/ pelayan yang bekerja di restoran Anda. Dengan begitu, Anda pun bisa mengurangi anggaran gaji karyawan setiap bulannya.
Namun, jangan langsung berpikir negatif, bahwa dengan menggunakan teknologi self order, lantas Anda harus memecat kasir/ pelayan Anda sekarang. Anda tetap bisa mempekerjakan mereka di restoran/ cabang baru yang Anda buka. Sehingga, tidak ada pihak yang dirugikan dengan hadirnya teknologi customer self order ini. Sebagaimana tujuan pembuatannya, diharapkan semua pihak bisa mendapat banyak kemudahan dan keuntungan.
Baca Juga: 3 Jenis Self Order untuk Menjadikan Restoran Anda Kekinian
Demikian pembahasan tentang strategi bisnis restoran untuk efisiensi biaya operasional. Kami rekomendasikan Anda menggunakan InterActive MyOrder, sebuah teknologi self order yang bisa terintegrasi dengan software kasir/ POS (InterActive MyResto) dan software akuntansi (InterActive MyAccounting). Sehingga bisa mempermudah pekerjaan Anda dan menghemat biaya sewa/ investasi yang perlu Anda keluarkan.