5 Langkah Jitu untuk Presentasi Produk dengan Maksimal

Langkah Jitu untuk Presentasi Produk
sumber gambar: unsplash.com

Bagi Anda yang berprofesi sebagai seorang marketer, tentu tidak asing lagi dengan kegiatan presentasi produk kepada klien. Presentasi ini tentu memiliki tujuan untuk lebih meyakinkan calon konsumen atau prospek untuk membeli produk yang ditawarkan.

Dari presentasi penjualan ini kesempatan untuk mendapatkan konversi juga semakin besar, dengan catatan dilakukan dengan cara yang benar. Namun presentasi penjualan produk ini tidak bisa dianggap remeh, perlu persiapan yang detail. Mulai dari teori dan praktik agar waktu, tenaga dan biaya yang keluar tidak sia-sia.

Terlebih jika tujuan presentasi untuk mempersuasi klien agar tertarik dengan produk yang ditawarkan, maka diperlukan langkah-langkah jitu dan efektif. Dengan tujuan agar klien atau calon pembeli tidak kabur begitu saja, karena presentasi penjualan yang tidak menarik.

Berikut ini akan dijabarkan lima langkah jitu yang Anda butuhkan untuk presentasi produk agar efektif secara maksimal.

Langkah pertama: Perhatian

Tujuan dari langkah pertama ini adalah memastikan semua orang di ruangan, baik secara langsung tatap muka maupun virtual, ikut serta aktif maupun mendengarkan dalam presentasi dan diskusi. Biasanya ketika seseorang ditugaskan untuk memberikan presentasi di depan publik, sering dimulai dengan sebuah lelucon atau taktik untuk menarik perhatian.

Tapi dalam bisnis, kejelasan cenderung lebih penting. Tidak berarti Anda tidak bisa menggunakan humor dan membuat presentasi Anda menyenangkan, tapi sebaiknya Anda lebih mengedepankan profesionalitas.

Terkadang dalam bisnis langkah ini sudah sering digunakan termasuk didalamnya mengajak peserta (klien) untuk sesi tanya jawab. Mempertahankan perhatian mereka adalah tantangannya, dan kita akan menyelidiki hal itu di langkah berikutnya.

Baca Juga: Ingin Tahu Bagaimana Membuat Pelanggan Lebih Bahagia?

Langkah kedua: Menetapkan Kebutuhan

Langkah kedua dalam urutan adalah menetapkan kebutuhan akan komunikasi Anda (pesan, presentasi, mengapa orang berkumpul, dan lain-lain). Ini adalah langkah penting, dan seringkali tidak dikomunikasikan dengan jelas.

Dengan menetapkan kebutuhan, itu berarti Anda sudah mengerti mengapa setiap orang berada di dalam ruangan dan perlu mendengarkan terlebih dahulu. Penting juga bagaimana audiens atau klien Anda berkontribusi dalam percakapan dan menginginkan mereka berperilaku sesuai yang Anda inginkan.

Di sinilah Anda memiliki kesempatan untuk menyatukan audiens atau klien Anda dan menempatkan semua orang berada dalam kondisi yang sama. Bagaimana Anda mengutarakan dan memposisikan kebutuhan untuk masing-masing klien akan berbeda berdasarkan situasi dan kondisi.

Contoh pernyataan sederhana yang menetapkan kebutuhan dan harapan dalam sebuah presentasi adalah: “Kita semua ada di sini hari ini untuk memecahkan masalah penurunan penjualan kita. Setiap departemen membawa cara yang berbeda untuk mendekati target penjualan yang bernilai, dan perspektif unik dan pengalaman Anda akan membantu menciptakan solusinya”

Kita pada dasarnya akan mendapatkan anggukkan kepala secara tidak sadar dari audiens Anda. Hal itu berarti mereka setuju dengan apa yang Anda sampaikan.

Langkah ketiga: Memenuhi Kebutuhan

5 Langkah Jitu untuk Presentasi Produk dengan Maksimal
sumber gambar: inspirationfeed.com

Sekarang Anda pastikan audiens atau klien Anda untuk mendapatkan solusi, serta ikut berkontribusi pada produk yang Anda tawarkan. Langkah ini juga berarti  bahwa bagaimana Anda menghadirkan atau menunjukkan solusi itu kepada klien secara langsung. Jika ini adalah presentasi persuasif atau promosi penjualan, sekaranglah waktunya untuk mengungkap layanan atau produk Anda yang akan memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan mereka.

Jika Anda menggunakan langkah ini untuk mengatur pertemuan tim, fokusnya adalah di mana banyak kerja sama tim dan kontribusi individu yang terlibat didalamnya. Di sinilah orang yang ada dalam tim presentasi Anda harus bisa mendukung apa yang Anda lakukan. Carilah masukan dari anggota tim dan mintalah mereka membantu menciptakan solusi untuk masalah ini.

Sebagai catatan: Jika Anda menggunakan urut-urutan dalam presentasi di mana Anda menjadi pembicara dan Anda tidak memiliki solusi atau kepuasan, itu berarti Anda sama saja dengan bunuh diri, jika Anda tidak melibatkan klien sebagai prospek untuk ikut memberikan tanggapan. Maka dari itu selalu siapkan pertanyaan dan jawaban yang nantinya berpotensi ditanyakan oleh klien saat kita presentasi, atau biasa disebut dengan FAQ. Agar kita bisa menjawab dengan lancar dan akhirnya memberikan kepuasan atas pertanyaan mereka.

Baca Juga: 7 Cara Terbaik Membuat Segmentasi Pelanggan Anda

Langkah keempat: Visualisasi

Anda mungkin pernah mendengar pepatah, “Sebuah gambar bermakna seribu kata” Pernyataan itu benar-benar berlaku dalam langkah visualisasi. Di sini Anda membantu audiens atau klien Anda mem-visualisasi-kan seperti apa dunia mereka jika mereka mengambil tindakan yang akan Anda minta. Bagaimana kehidupan mereka akan meningkat jika mereka menerapkan solusi dari produk Anda. Lalu perbaikan apa yang akan mereka lihat setelah mengambil keputusan untuk menggunakan produk dari Anda. Dengan kata lain hasil yang mereka harapkan dari solusi yang Anda berikan ditampilkan juga dalam bentuk visual.

Sisipkan kata-kata dalam gambar atau ilustrasi yang Anda tampilkan. Di sinilah Anda bisa menunjukkan keefektifan produk atau solusi dengan membantu audiens membayangkan dari sudut pandang mereka.

Langkah kelima: Call to Action

Langkah yang paling diabaikan dalam komunikasi bisnis adalah gagal untuk meminta tindakan dari klien atau call to action. Ini bisa berarti pertemuan di mana Anda memberikan informasi yang bagus namun tidak memberi tahu tim Anda tujuan utama dari presentasi tersebut. Atau di mana Anda memberikan rincian yang relevan namun gagal memberi tahu seseorang apa yang harus dilakukan dengan informasinya.

Terkadang kita berasumsi bahwa hanya karena seseorang melihat potensinya, mereka akan bertindak atas kemauan sendiri. Seringkali, para pemimpin dan manajer perusahaan juga berasumsi bahwa karena mereka berada dalam posisi yang berwenang, karyawan mereka sudah tahu bagaimana akan bertindak. Karyawan dengan bersemangat dan rela memilih untuk bertindak atas informasi yang diberikan. Asumsi ini bisa beresiko karena tidak semua memiliki inisiatif yang sama.

Intinya, Anda akan mendapatkan apa yang Anda minta! Orang lain tidak bisa membaca pikiran kita. Pada langkah terakhir ini, Anda perlu memberi tahu orang harus melakukan tindakan, hasil, atau keputusan apa yang harus diambil. Dalam presentasi, Anda tidak akan sampai ke akhir pertemuan Anda tanpa menanyakan prospek bisnis Anda.

Baca Juga: Rahasia Marketing dari Sir Richard Branson

Apapun jenis presentasi, rapat tim, percakapan penjualan atau pidato publik yang Anda pimpin, masing-masing harus memiliki beberapa jenis pola pengelolaan. Hal terakhir yang Anda inginkan saat memberikan presentasi adalah audiens Anda bertanya-tanya apa yang akan Anda lakukan selanjutnya.

Pikiran yang sedang bingung tidak bisa menerima apa yang orang lain minta. Pikiran yang sedang bingung pula tidak bisa dipaksa untuk membuat keputusan. Memiliki kejelasan tentang informasi yang Anda sajikan dan menyampaikannya dalam struktur yang masuk akal, akan mendorong hasil yang lebih besar, lebih baik, dan lebih cepat.

Sekian tips tentang presentasi produk dan semoga bermanfaat bagi Anda yang membutuhkan teknik presentasi ke klien atau berbicara di depan publik.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.